Rabu, 09 Desember 2009

STATE OF BLAPAH

Hari-hari terakhir ini tak henti-hentinya kita menyaksikan drama tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh dengan lakon-lakon yang menyedihkan. Hukum yang diputarbalikkan, politik yang tak bermoral yang berlindung di balik tembok demokrasi, bahkan tarian kemiskinan yang seakan kita nikmati dari sudut pandang yang paling sakral sekalipun yaitu agama.

Dari atas mimbarnya yang tampak gagah, para penguasa berbicara tentang hal-hal yang normatif, yang bertahun-tahun lamanya hanya memberikan jawaban tanpa solusi yang kita inginkan. Wacana demi wacana yang terlontar dari para pakar, praktisi, hingga tokoh agama, juga tak mampu mengubah kondisi yang ada. Kita semakin terpuruk dalam ketidakberdayaan dari carut marutnya hukum, politik, ekonomi, sosial bahkan budaya.

Sistem yang kita punya lahir dari suatu pesta demokrasi yang menurut masyarakat internasional cukup jujur dan adil. Orang orang yang berkuasa pun bukan orang sembarangan, yaitu mereka yang telah malang melintang di bidangnya. Lalu apa yang salah dengan negeri ini?

Berdasarkan kajian lepas dalam suatu forum yang tidak jelas yang rutin membahas pemikiran pemikiran SOCRATES, ARISTOTELES, PLATO, IMANUEL KANT, WEBBER, SHANG YANG, KARL MAX, SIGMUND FREUD, dan masih banyak lagi yang tentunya tidak mungkin untuk kita sebutkan satu persatu, ternyata apa yang terjadi di negeri ini hanya karena kesalahan dalam penamaan. Kita sudah sangat terbiasa menyebut orang orang yang berada dalam sistem negara sebagai APARAT. Akibat dari penamaan yang salah kaprah ini adalah setiap orang yang punya potensi yang ditunjuk untuk mengepalai suatu unit atau bagian dari sistem yang paling kecil sampai yang paling besar harus disumpah sebagai KEPALA APARAT terlebih dahulu yang apabila disingkat menjadi KEPARAT. Beginilah jadinya kalau setiap orang yang memimpin kita harus disumpah terlebih dahulu sebagai KEPARAT.

Andai saja operator seluler yang menawarkan program pemilihan nama (REG_ NAMA) telah ada sejak zaman kemerdekaan, tentu tidak akan ada suasana carut marut seperti yang kita alami sekarang ini. Setuju? He he he

0 komentar:

Posting Komentar